"Misalnya, pelaku telah mengetahui profil calon korban seperti nama, anggota keluarga, profesi, kebiasaan, alamat rumah hingga lingkungan pertemanan," jelas Chairman lembaga riset keamanan siber CISSReC (Communcation & Information System Security Research Center) ini.
Maka dalam satu keadaan pelaku dapat dengan mudah mengelabuhi korban dengan mempermainkan sisi psikologis korban.
Sebagai contoh, pelaku tiba-tiba menghubungi korban dan menyamar sebagai teman korban. Pelaku biasanya akan meminta pertolongan atau melakukan peminjaman uang dengan nominal tertentu. (C-003/Ysl)***