teknologi

Pasokan Data Center Tumbuh 300% di 9 Kota Asia Pasifik, Jakarta Posisi Kedua

Rabu, 30 November 2022 | 21:45 WIB
Industri Data Center di Jakarta mengalami petumbuhan pesat (Pixabay/Peggy_Marco)

 

Bisnisbandung.com - Berdasarkan data dari Knight Frank yang baru saja dirilis, Jakarta menjadi salah satu kota dengan pasokan Data Center yang tumbuh pesar.

Laporan tersebut berfokus pada Data Center di sembilan kota yang berkembang pesat di Asia Pasifik yaitu Osaka, Melbourne, Jakarta, Manila, Hanoi, Taipei, Hyderabad, New Delhi, dan Chennai.

Didorong oleh fundamental pasar yang kuat serta naiknya tren lokalisasi fasilitas Data Center (pusat data), total pasokan pada kota-kota tersebut meroket melebihi 300% dari 700MW menjadi 3.000MW dalam lima tahun terakhir.

Baca Juga: Metaverse Masih Seksi, Animoca meluncurkan dana investasi $2 miliar untuk Metaverse

Pada kuartal ketiga 2022 sendiri, tercatat sejumlah 600MW kapasitas baru yang masuk di pasaran.

Dari sembilan kota tersebut, Melbourne, Jakarta, dan Osaka menduduki posisi tertinggi dengan pasokan masing-masing lebih dari 500MW.

Melbourne dalam beberapa tahun terakhir telah berkembang menjadi pasar utama untuk pusat data, dengan operator lokal dan regional yang siap menambahkan pasokan baru hampir 450MW.

Jakarta sendiri memiliki hampir 400MW pasokan yang sedang dibangun, dengan beberapa penyedia layanan cloud hyperscale yang mendukung rencana pembangunan mandiri.

Osaka terus berkembang sebagai pasar pusat data alternatif untuk Tokyo, dengan kapasitas saat ini melebihi 250MW, dan lebih dari 250MW yang akan masuk dalam rencana pengembangan.

Baca Juga: BLACKPINK Jadi Konser Di Stadion Utama Gelora Bung Karno? Ini Jawaban FIFA

Di India, industri pusat data tumbuh didorong oleh kebijakan pemerintah, termasuk akses yang lebih mudah dalam penyediaan kredit dan insentif lainnya untuk meningkatkan nilai investasi pusat data.

Alhasil, kota-kota seperti Hyderabad, New Delhi dan Chennai mencatat pertumbuhan pasar pusat data yang signifikan, dengan total kapasitas sekitar 300MW hingga 400MW di berbagai lokasi.

Fred Fitzalan Howard, Data Center Lead APAC mengatakan "Laporan terbaru kami memperkuat posisi Asia Pasifik sebagai pasar paling prospektif di industri pusat data global. Semakin banyak bisnis yang mempercepat proses transformasi digital mereka serta berkembangnya permintaan akan layanan cloud dan latensi yang lebih rendah telah menghasilkan penyedia cloud yang mencari kolokasi dan fasilitas self-build di kota-kota yang sebelumnya diabaikan."

Halaman:

Tags

Terkini