Namun akhirnya terbongkar setelah laporan media besar seperti Smithsonian Magazine serta dokumen rahasia militer yang kemudian dideklasifikasi CIA.
Terungkap, pemerintah Amerika secara aktif memanipulasi cuaca sebagai senjata perang, membuka perdebatan etis dan hukum internasional.
Walau secara taktis dianggap berhasil memperlambat pergerakan musuh, Operasi Popeye memicu kontroversi global.
Praktik ini menjadi salah satu pemicu lahirnya Konvensi ENMOD (Environmental Modification Convention) 1977, yang melarang penggunaan teknologi pengubah lingkungan untuk tujuan militer.
Tak kalah gelap adalah Operasi Ranch Hand, yang melibatkan penyemprotan Agent Orange.
Bahan kimia mematikan ini digunakan untuk merontokkan daun-daun hutan agar tentara Viet Cong mudah terdeteksi.
Akibatnya, jutaan warga Vietnam dan ribuan tentara AS mengalami kanker dan kelainan genetik hingga hari ini.
Selain itu, publik baru mengetahui bahwa militer Amerika pernah melakukan bom karpet ke Laos dan Kamboja, wilayah yang secara resmi bukan medan perang.
Jutaan ton bom dijatuhkan, menciptakan luka mendalam yang masih terasa hingga sekarang. Bahkan, bom sisa perang masih sering meledak, memakan korban warga sipil.
Rakyat Amerika sendiri akhirnya muak, terutama setelah bocornya Pentagon Papers, dokumen rahasia yang mengungkap kebohongan pemerintah terkait jalannya perang.
Baca Juga: Operasi Siber Hitam: Bos Buzzer 150 Akun Ditangkap, Dibayar Rp865 Juta untuk Serang Kejagung!
Gelombang protes mengguncang Negeri Paman Sam, menuntut penghentian perang yang tampak tak berujung.
Kini, banyak pihak menilai Perang Vietnam bukan hanya perang senjata, tetapi juga perang teknologi dan propaganda.
Kisah Operasi Popeye menjadi pengingat, bagaimana hujan, yang seharusnya menjadi rahmat, bisa berubah menjadi senjata.