Ia mengkritik persiapan teknologi yang tidak matang dan kurangnya infrastruktur yang memadai. Menurutnya, hal ini bisa berdampak pada kelangsungan upacara penting seperti peringatan 17 Agustus di IKN.
"Seluruh sistem birokrasi kita bisa berhenti tiba-tiba," kata Rocky, menggambarkan potensi risiko dari sistem yang tidak stabil.
Lebih lanjut, Rocky mengkritik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang dianggap belum mampu memastikan kelayakan teknologi di IKN.
Baca Juga: Aldi Taher Siap Terjun ke Politik, Incar Kursi Menteri Agama?
Ia menyoroti bahwa tanpa infrastruktur teknologi yang solid, banyak perjanjian dan sistem baru yang direncanakan untuk IKN akan gagal terealisasi.
“Enggak penting juga di situ karena memang IKN itu tidak tersedia infrastruktur teknologi yang berbasis pada informasi kan Kan semuanya berbasis pada rumor, IKN kan basisnya rumor,”lugasnya.
Pandangan Rocky Gerung tentang kelayakan teknologi di IKN dan tantangan digitalisasi di Indonesia mengingatkan kita akan pentingnya literasi digital dan infrastruktur teknologi yang memadai.
Indonesia harus segera berbenah untuk meningkatkan literasi digital dan membangun infrastruktur teknologi yang kuat agar mampu bersaing di kancah global dan mendukung pembangunan IKN dengan lebih efektif.
Baca Juga: Faizal Assegaf Ogah Menerima Tokoh Terkenal dan Politisi-politisi Gagal Masuk Partai Negoro
Upaya untuk meningkatkan literasi digital dan memperbaiki infrastruktur teknologi harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah Indonesia.
Hanya dengan demikian, Indonesia dapat membuktikan diri sebagai negara yang siap menghadapi era digitalisasi dan persaingan global.***