Bisnisbandung.com - kutukan juara bertahan selalu menyelimuti setiap gelaran Piala Dunia. kejadian tersebut datang dari mana atau disimbolkan oleh dukun dari negara yang baru saja menjuarai turnamen tersebut.
sebetulnya kutukan juara bertahan tidak selalu demikian. sepanjang 88 tahun ajang Piala Dunia bergulir ada dua negara yang bisa meraih trofi secara back to back yakni Italia pada tahun 1934 dan 1938, lalu ada timnas Brasil yang meraih dua kali trofi di tahun 1958 dan 1962.
Dengan penuh keyakinan, ironis pada Piala Dunia yang berlangsung di benua Asia, kutukan juara bertahan mulai berhembus di berbagai negara peserta.
Pada edisi itu juara bertahan Prancis tak berkutik saat menghadapi tim kuda hitam Senegal. diop CS yang sedang berapi-api berhasil mengalahkan Prancis.
Marcel Dusel dan kolega juga takluk atas Denmark dan hanya bermain imbang kontra Uruguay. tak bisa mencetak satu gol pun hasil itu membuat sang juara bertahan terhenti Di fase grup.
Pada Piala Dunia edisi 2006, banyak yang mengira apa yang terjadi pada Prancis di edisi sebelumnya cuma kebetulan. sebab pada edisi ini timnas Brasil kelihatannya tidak akan mendapat kutukan.
Baca Juga: Salah ukuran TV bikin mata juling? Begini caranya memilih TV yang ideal untuk rumah kamu
Namun langkah Brasil harus terhenti di babak perempat final oleh Prancis. pencapaian ini sebenarnya tidak terlalu buruk bagi juara bertahan dengan kata lain juara bertahan akan tersingkir lebih dahulu.
Timnas Italia berhasil meraih juara di Piala Dunia 2006. mereka mencoba melakukan seperti apa yang dilakukan Brazil di edisi 2006. Gli Azzurri tidak ingin tersingkir lebih dulu di Piala Dunia 2010.
Namun harapan itu semua sirna. kutukan juara bertahan Piala Dunia kembali bekerja. nasib Italia sama dengan Prancis alih-alih mencapai puncak tertinggi, Gli Azzurri tidak lolos dari fase grup. padahal Italia waktu itu tidak berada dalam grup yang sulit malah cenderung mudah.
Baca Juga: Auto cantik dan lega! Berikut tips membagi ruangan di rumah tanpa sekat
Pada Piala Dunia 2010 Italia bergabung ke grup F bersama Paraguay, Slovakia, dan Selandia Baru. tragis Italia justru ditekuk Slovakia 3-2.
Anak asuh Marcello Lippi juga hanya bisa bermain imbang melawan Selandia baru dan Paraguay Italia gagal lolos ke fase gugur setelah menempati posisi juru kunci grup F.
Artikel Terkait
Shin Tae-Yong sebut pemain Timnas Indonesia U-20 Malas semua, Ternyata ini penyebabnya
Bahaya !! Pelatih Timnas Indonesia U-20 Shin Tae-Yong marah besar kepada pemain saat TC di Turki
Jelang Piala Dunia Qatar 2022, Berikut daftar nama pemain Timnas Jepang yang akan ikut turnamen tersebut
Paling Megah dan Mahal di Asia Tenggara !! Simak perbandingan stadion Indonesia dan Thailand
Hasil pertandingan Carabao Cup, Elkan Baggot pemain Indonesia bantu Gillingham kalahkan Brentford
Heboh !! Piala Dunia Qatar 2022 sebentar lagi akan berlangsung, Yuk Simak beberapa tim peserta di grup D