"Sang Predator Gol", Herman Dzumafo, Sempat Alami Keterlambatan Gaji Saat Bermain di Liga Indonesia

- Kamis, 2 Juni 2022 | 05:00 WIB
Herman Dzumafo klaim cinta Indonesia dan Sepak Bola, kini dirinya mendirikan klub/team Pekanbaru United (youtube sport77 official)
Herman Dzumafo klaim cinta Indonesia dan Sepak Bola, kini dirinya mendirikan klub/team Pekanbaru United (youtube sport77 official)

Bisnis Bandung - pemain Sepak Bola asal Kamerun, Herman Dzumafo (42 tahun) mengatakan awalnya dirinya direkomendasikan untuk bermain dengan team/klub Persikota, tetapi akhirnya tidak sesuai harapan, karena ada permasalahan.

Dikatakan Herman Dzumafo, akhirnya team/klub Sepak Bola pertama di Indonesia yakng merekruitnya, yakni PSPS Pekanbaru, saat itu team/klub PSPS Pekanbaru, berada divisi satu.

"Pertama kali ke Indonesia untuk kerja sebagai pemain Sepak Bola, terutama di PSPS Pekanbaru, tidak ada masalah dengan suhu, hanya yang menjadi masalah awal adalah adaptasi makanan yang cukup bermasalah, tetapi akhirnya terbiasa", aku Herman Dzumafo.

Baca Juga: Akhirnya AC Milan Resmi Dibeli, Ini Nilai Jual Klub Juara Liga Italia!

Saat bermain di team/klub Sepak Bola PSPS Pekanbaru, duet Dzumafo - Isnaeni adalah dua striker yang cukup diperhitungkan ditanah air.

"Saat di PSPS Pekanbaru, saya dekat dengan semua pemain, tidak ada pemain yang spesial. Menurut saya, kekurangan pemain Sepak Bola Indonesia yakni disipiln, terutama disiplin dalam kaitan dengan gaya hidup" tegas Herman Dzumafo.

"Saat di PSPS Pekanbaru, saya mencetak 11 gol. Kalau alasan saya mencat rambut sesuai dengan jersey team/klub, ya biar gaya aja. Saingan stricker saya saat awal-awal itu Gonzales", imbuhnya.

Setelah dari PSPS Pekanbaru, kemudian Herman Dzumafo sempat hijrah ke Arema, tahun 2011, dari Arema lanjut ke Persib Bandung, terus ke Sriwijaya.

"Saat di Sriwijaya, saya pernah mengalami keterlambatan gaji, team/klub Sepak Bola PSPS Pekanbaru menyatakan tidak sanggup lagi menggaji saya. Kemudian team/klub/managemen merekomendasikan/mengijinkan/menawarkan kepada saya untuk pindah team/klub"

Baca Juga: PORGASI Raih 2 Emas, 1 Perak, 1 Perunggu dalam Ajang FORPROV KORMI 2022

Menurut Herman Dzumafo, bermain untuk klub/team Sepak Bola PSPS Pekanbaru adalah paling lama, yakni selama 4 tahun.

"Masalah ketika bermain Sepak Bola dilapangan/saat liga, kalau ketemu dengan pemain belakang/back yang memiliki postur lebih pendek, karena reaksinya lebih cepat"

"Kalau dengan pemain yang memiliki postur yang sama lebih enak, karena kita bisa duel atau body contact"

"Selama bermain Sepak Bola di Indonesia saya tidak pernah berkelahi atau berantem dengan pemain lawan, ingin tahu alasannya? Jawabannya buat apa? Tidak ada manfaatnya" tegas Herman Dzumafo.

Halaman:

Editor: Us Tiarsa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X