Investcorp Keluar dari Perlombaan Miliki AC Milan setelah Negoisasi dengan Elliott Temui Jalan Buntu

photo author
- Minggu, 22 Mei 2022 | 12:00 WIB
Investor asal Bahrain keluar dari proses negoisasi untuk membeli klub asal Italia, AC Milan (Twitter/@MilanEye)
Investor asal Bahrain keluar dari proses negoisasi untuk membeli klub asal Italia, AC Milan (Twitter/@MilanEye)

Bisnis Bandung - Sebelumnya beredar jika investor asal Bahrain, Investcorp akan segera membeli AC Milan dari Elliott Management.

Bahkan Investcorp dikabarkan akan mengalahkan RedBird sebagai pesaing utama untuk mengakuisisi klub sepak bola yang saat ini memimpin Serie A Italia.

Namun Investcorp memutuskan untuk menangguhkan negosiasi dengan Elliott setelah tidak dapat mencapai kesepakatan selama periode enam bulan.

Seperti yang dilansir bisnisbandung.com dari Financial Times, alasan dibalik runtuhnya pembicaraan masih belum jelas.

Investcorp dan Elliott menolak berkomentar.

Baca Juga: Dua Investor Berebut, Manakah yang Berhasil Dapatkan AC Milan?

Keputusan Investcorp yang berbasis di Bahrain untuk menghentikan pembicaraan terjadi karena RedBird.

Berdasarkan sumber yang dapat dipercaya, Redbird telah membuat penawaran yang unggul dibandingkan Investcorp.

RedBird, yang memegang saham minoritas di Fenway Sports Group milik John Henry, pemilik klub Liga Utama Inggris Liverpool dan tim bisbol Boston Red Sox,

Serta memiliki investasi di berbagai bidang olahraga, jasa keuangan, industri konsumen, dan industri.

Akuisisi langsung AC Milan akan menjadi investasi profil tertinggi pendiri RedBird, Gerry Cardinale di klub olahraga.

Baca Juga: AC Milan Dilirik Investor asal Timur Tengah, Ini Tanggapan Paolo Maldini

Menyusul investasi minoritas di tim kriket Rajasthan Royals dan Fenway.

Pembicaraan antara Elliott yang berbasis di Amerika Serikat dan RedBird memiliki kemajuan tetapi belum selesai.

Kesepakatan apa pun akan diumumkan setelah penentuan gelar akhir pekan ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yayu Rahayu

Sumber: Financial Times

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X