Langkah Menuju Sepak Bola Bersih, Operasi Polri Tangkap 6 Tersangka Mafia Bola Liga 2 2018

Bisnisbandung.com - Harapan penggemar sepakbola untuk melihat persaingan yang fair mulai terungkap.

Tim Anti Mafia Bola Polri telah menetapkan enam individu sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap yang melibatkan praktik pengaturan skor atau match fixing

Dalam pertandingan sepak bola Liga 2 antara dua klub peserta pada bulan November 2018.

Baca Juga: Ketua Umum PSSI Erick Thohir Bentuk Satuan Tugas Anti-Mafia Bola demi Sepakbola Bersih

Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Polri, Irjen Pol. Asep Edi Suheri, mengumumkan bahwa

Keenam tersangka terdiri dari empat orang wasit dan dua orang dari klub sepakbola.

"Ilmu penyidikan dan bukti yang cukup telah mengarahkan kami pada enam tersangka," kata Asep.

Asep menjelaskan bahwa mereka adalah K yang bertindak sebagai liaison officer atau LO dan A sebagai kurir pengantar uang.

Selanjutnya, tersangka M adalah wasit tengah, P adalah asisten wasit 1, R adalah asisten wasit 2, dan A adalah wasit cadangan.

Hasil penyelidikan dan penyidikan oleh penyidik Bareskrim Polri menunjukkan bahwa modus operandi pengaturan skor dilakukan saat klub meminta bantuan dari wasit

Dengan memberikan uang sebagai imbalan untuk memenangkan pertandingan.

Baca Juga: Era baru PSSI tuai banyak pujian, Berikut gebrakan Erick Thohir untuk memajukan Sepakbola Indonesia

"Klub memberikan uang sebesar Rp100 juta kepada para wasit di hotel tempat mereka menginap dengan tujuan agar klub X menang melawan klub Y," ungkap Asep.

Selain itu, berdasarkan hasil penyidikan, klub-klub tersebut mengaku telah mengeluarkan sekitar Rp1 miliar untuk mempengaruhi wasit dalam beberapa pertandingan.

"Jadi ada pengakuan bahwa mereka telah menghabiskan sekitar Rp1 miliar untuk memengaruhi wasit dalam sejumlah pertandingan," tambahnya.