Arie Kriting : Pemindahan IKN Cukup Ideal, Melahirkan Pusat Pertumbuhan Baru

photo author
- Jumat, 8 April 2022 | 08:07 WIB
Pemindahan ibu kota negara meskipun ideal, tetap harus dikawal (YouTube/ HAS Creative)
Pemindahan ibu kota negara meskipun ideal, tetap harus dikawal (YouTube/ HAS Creative)

Bisnis Bandung - Aktivis, seniman, standup comedian, Arie Kriting, di chanel youtube HAS Creative memaparkan, cukup mendukung adanya Ibu Kota Negara atau IKN yang baru.

Menurutnya wacana/rencana pemindahan Ibu Kota Negara sudah digulirkan sejak dahulu.

Menurut Arie Kriting, pemindahan Ibu Kota Negara cukup ideal. Karena kita sulit bicara desentralisasi kalau semuanya masih terpusat di Jakarta. Sulit itu, dan omong kosong desentralisasi.

Katanya, jika pusat pemerintahan hijrah atau dipindahkan, maka besar kemungkinan pusat bisnis akan secara perlahan-lahan mengikutinya.

Kita harus melihat teori pusat pertumbuhan. Dikatakan Arie Kriting, pusat pertumbuhan itu bisa memicu pembangunan/pertumbuhan terhadap wilayah disekitarnya, akan menyebar.

Awalnya pindahkan dulu pusat pemerintahan. Itu mudah, karena keperluan pemerintah, kalau memindahkan pusat bisnis agak sulit karena berkaitan dengan orang - orang swasta, mereka pasti akan mencari yang ideal untuk bisnis mereka.

Menurut Arie Krting, kalau mereka merasa ideal di Jakarta, maka mereka akan "stay" di Jakarta, tetapi setidaknya pusat pemerintahan dahulu dipindahkan.

Misalnya Jakarta pusat pemerintahan sejak dahulu, kita lihat Jabodetabek akhirnya meluas menjadi salah satu dampak, mereka menjadi "satelit" nya Jakarta.

Kalau Ibu Kota Negara - IKN pindah, mungkin Makasar pertumbuhannya akan jauh lebih baik atau lebih besar dibandingkan sekarang, karena IKN dengan Makasar tidak terlalu jauh.

Baca Juga: Investor Pembangunan IKN Ragu-ragu Konsorsium Pilih Mundur Untuk Gelontorkan Dananya

"Bisa jadi pusat bisnis pindah ke Sulawesi, Menado. Karena dengan pusat pemerintahan tidak terlalu jauh. Orang akan turunnya di Kalimantan, wisatanya di Menado, Raja Ampat, dan itu ideal", ungkapnya.

Tetapi pemindahan Ibu Kota Negara juga harus memperhatikan faktor-faktor disekitarnya, seperti langkah antisipasinya, dan pendanaan juga harus jelas.

Pro dan kontra pasti ada, tidak ada satu kebijakan yang didukung 100 persen oleh masyarakat, dan ini butuh kebersamaan untuk menjebol itu semua.

"Misalnya saja ketika Presiden Soekarno membangun Gelota Bung Karno, Monas dan pembangunan Mesjid Istiqlal juga ada yang tidak suka dan menurutnya itu normal ketika ada pro kontra, saya pribadi lebih berharap itu terjadi", aku Arie Kriting.

Meski cukup ideal, tetapi kita tetap mengawalnya, misalnya dalam hal mekanisme - mekanismenya yang kemudian dirasa merugikan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yayu Rahayu

Sumber: YouTube HAS Creative

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X