TV Analog Migrasi ke TV Digital. Siapkah Industri Televisi? Apa Manfaatnya Bagi Publik?

photo author
- Rabu, 30 Maret 2022 | 10:01 WIB
Ilustrasi 1 April 2022, Hari Penyiaran Nasional ke-89, bertepatan dengan tahun pelaksanaan ASO (analog switch off) atau peralihan dari siaran TV analog ke TV digital secara nasional. (Unsplash)
Ilustrasi 1 April 2022, Hari Penyiaran Nasional ke-89, bertepatan dengan tahun pelaksanaan ASO (analog switch off) atau peralihan dari siaran TV analog ke TV digital secara nasional. (Unsplash)

Bisnis Bandung - Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) yang diperingati setiap tanggal 1 April, merupakan momentum bangsa untuk mengingat kembali kontribusi dunia penyiaran di tanah air mulai dari saat merintis kemerdekaan hingga sekarang.

Dimulai dari berdirinya Solosche Radio Vereeniging (SRV) sebagai radio ketimuran pertama milik Bumiputera pada 1 April 1933 yang kemudian memicu hadirnya radio-radio lain adalah bukti bahwa negeri ini sanggup untuk berdiri di atas kakinya sendiri.

Pada 1 April 2022 mendatang, kita akan memperingati Hari Penyiaran Nasional ke-89 yang puncak peyelenggaraannya berlangsung di Kota Bandung, Jawa Barat.

Peringatan Harsiarnas kali ini akan berbeda dengan sebelumnya karena bertepatan dengan tahun pelaksanaan ASO (analog switch off) atau peralihan dari siaran TV analog ke TV digital secara nasional.

Tahap pertamanya akan berlangsung 30 April mendatang hingga batas akhir penghentian siaran analog yang sudah ditentukan pada 2 November 2022.

Baca Juga: Pemprov Jabar Sukses Dukung Vaksinasi Massal Hari Penyiaran Nasional

Ketua KPI Pusat, Agung Suprio, mengatakan momentum peringatan Harsiarnas 2022 sangat tepat sekaligus krusial untuk mengingatkan seluruh elemen masyarakat tentang adanya proses alih/peralihan sistem siaran dalam waktu dekat.

Peralihan yang telah lama dinantikan bangsa ini, akan mengubah seluruh tatanan penyiaran nasional, baik secara teknis, kultur, mindset, model bisnis hingga regulasi.

“Peringatan Hari Penyiaran Nasional tahun 2022 ini, menjadi momentum dunia penyiaran Indonesia untuk menakar kemampuan diri sekaligus sadar akan tantangan ke depan."

"Ini akan menjadi awal dari sejarah baru penyiaran nasional yakni memasuki era siaran digital. Karena itu, kami menetapkan tema peringatan Harsiarnas ke 89 ini yakni Transformasi Penyiaran Era Digital,” kata Agung Suprio.

Bagi masyarakat, lanjut Agung, transformasi digital tersebut akan memberi banyak manfaat dan juga keuntungan.

Siaran yang diterima masyarakat juga makin baik dan tentunya lebih canggih.

Selain itu juga kontennya makin beragam dengan konsep dan model isi siaran yang lebih khusus.

“Namun demikian kami berharap isinya makin berkualitas. Dengan begitu, apa yang diinginkan atau yang menjadi tujuan penyiaran nasional yakni membentuk karakter manusia Indonesia yang baik dan mumpuni dapat tercapai."

"Transformasi ini juga akan menggugah kreativitas serta mendorong produktivitas anak bangsa,” tuturnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yayu Rahayu

Sumber: KPID Jabar

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X