Menghadapi persaingan tersebut, Grand Macho akan tetap bertahan dengan orisinalitas bisnis barbershop. Maksudnya, daripada berinovasi dengan sesuatu yang belum pasti, Nugroho lebih memilih mempertahankan yang sudah ada.
"Kebutuhan mendasar dari seorang lelaki datang ke barbershop kan hanya potong rambut. Beda dengan perempuan. Ya kami layani itu dengan sebaik mungkin," ungkapnya.
Oleh karena itu, ke depannya pria kelahiran Agustus 1967 ini berencana mengembangkan Grand Macho menjadi barbershop yang bisa mengirim tenaga potong rambut ke rumah. Jadi tenaga potong rambut bisa dipanggil secara pribadi ke rumah pelanggan. Waktu dan tempatnya menyesuaikan permintaan pelanggan.
Nugroho berusaha jemput bola juga biar tidak tenggelam dalam persaingan. "Grand Macho akan melayani potong rambut panggilan," pungkasnya. (C-003)***