Merupakan perusahaan dengan produsen nikel terbesar di Indonesia bagian dari perusahaan tambang multinasional asal Brazil BTVI.
Berdiri di Indonesia mulai 25 Juli 1968, perusahaan ini beroperasi di blok Sorowako Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan.
IGP Morowali desa sambalagi Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah, IGP Pomalaa Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara.
Baca Juga: Polisi Ungkap Dugaan Penyebab Kebakaran TPA Sarimukti
PTVI beroperasi dalam naungan kontra karya yang telah diamandemen pada 17 Oktober 2014 dan berlaku hingga 28 Desember 2025.
Dengan catatan pendapatan sebesar 8,3 Triliun Rupiah, nilai tersebut merupakan pencapaian terbesar mereka yang naik 38% dari pendapatan semester pertama di tahun 2023.
3. PT. Central Omega Resources Tbk
PT. Central Omega resource Tbk yang bergerak di bidang pertambangan pengolahan mineral dan perdagangan hasil tambang.
Baca Juga: Dampak TPA Sarimukti Kebakaran Picu Penumpukan Sampah Di Kota Bandung
Memiliki kode DKFT di bursa efek Indonesia ini juga dikenal menghasilkan produksi nikel dan feronikel yang diambil dari beberapa wilayah pertambangan dan pemurnian di Sulawesi Tengah.
Sayangnya berdasarkan warta yang diterbitkan oleh kontan menyebutkan perusahaan ini tidak menghasilkan pendapatan yang memuaskan.
Malah sebaliknya mereka cenderung merugi hingga 148,01 Miliar Rupiah di sepanjang kuartal pertama tahun 2023.
Baca Juga: TPA Sarimukti Kebakaran, Petugas Kesulitan Menjinakan Api
4. PT.Ifishdeco Tbk
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih mentah nikel juga melakukan berbagai kegiatan bisnis.