Bisnisbandung.com - Umum diketahui bahwa marmer merupakan hasil penambangan yang bernilai tinggi bahkan prosesnya terbilang cukup rumit.
Satu hal yang perlu diperhatikan sebenarnya marmer merupakan batuan yang memiliki corak tertentu sehingga proses dalam penambangan sangat rumit tidaklah mudah.
Meski sulit, banyak juga yang penasaran bagaimana proses ketika melakukan penambangan pada akhirnya bisa menghasilkan batu marmer banyak dipakai dalam industri pembangunan.
Baca Juga: Inilah 5 Kota Terpanas dan Bikin Gerah di Indonesia Mencapai Suhu 35,8 derajat Celsius, Apa Saja?
Pada kalangan umum, dalam hal ini secara komersial nama lain batu marmer yang diberi nama sebagai batu Pualam.
Tergolong dalam jenis batuan metamorf yang merupakan bahan galian yang sangat dikenal luas bahkan cukup gencar muncul ke permukaan.
Karena sensasi perburuan jenis marmer tembus cahaya atau kerap disebut dengan batu mulia sangat tinggi.
Baca Juga: Hilangkan Musuh Wanita dengan 9 Cara Menghilangkan Bruntusan di Wajah dengan Bahan Alami
Tidak hanya dipakai sebagai batu perhiasan tetapi marmer juga sering digunakan untuk membuat tegel, dinding, toilet ,dan ornamen-ornamen keramik.
Perlu menjadi catatan penting berdasarkan distribusi warnanya, marmer terbagi atas dua jenis yakni putih dan berwarna.
Seperti misalnya marmer putih dihasilkan dari metamorfosis batu kapur murni sedangkan berwarna berasal dari metamorfosis batu kapur tidak murni.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Eyeshadow Palette dengan Warna Cantik Mulai Harga 40 Ribu
Perlu diketahui juga nilai komersial marmer sesuai warna tekstur para pemotongan terhadap pola tekstur bentuk penggunaan dan teknik polesan.
Adapun cara penambangannya sudah pasti kalau lokasi penambangan berada di alam bebas terdapat rerumputan, semak-semak, pepohonan, dan bebatuan.