Kakorlantas sampaikan ada 5 materi dalam ujian praktik SIM C ini pada sebuah pelintasan yang berwujud huruf ‘S'. Materi ini dirangkai sebegitu rupa mempresentasikan lintasan semestinya di jalan raya.
Baca Juga: Tips Belajar Efektif Dengan metode SKS (Sistem Kebut Semalam) Ternyata Bisa Jadi Solusi.
"Perlu saya berikan di dalam 1 kali tes ini ada 5 uji yang kita kerjakan. Pertama berjalan pada jalan yang lurus, yang ke-2 bermanuver untuk u-turn, atau balik arah, selanjutnya pergerakan letter S, dan bereaksi untuk membuang ke kanan dan ke kiri. Maknanya jika awalnya kita ini cuma mengetes per poin sepotong-potong, ini kita buat sebegitu rupa seperti warga jika berjalan pada jalan raya," terangnya.
Pada materi ke-5 ada ketetapan di mana pemohon SIM jangan jatuh pada pelintasan naik.
"Nach kelak masukan dari daerah (materi tes kelima) bukan dipersulit, tetapi pada saat lurus, ada drempel, ya jangan jatuh, atau ada tanjakan sedikit tetapi tetep lurus ada pula sesinya semacam itu," sambungnya.
Baca Juga: Mau tampil cantik maksimal? Pakailah produk Wardah terbaik cocok bagi kaum remaja
"Nah tambahan-tambahan semacam ini saya akan beri ke daerah agar sesuai karakter daerahnya masing-masing, karena kita tahu wilayah ada yang datar saja, ada yang semacam itu, konsepnya 5 ini harus memenuhi," terangnya.
Selanjutnya, Kakorlantas menjelaskan materi kaki jangan menginjak aspal masih tetap diterapkan. Menurut dia, perlu ketrampilan supaya warga dapat melalui pelintasan tanpa memijakkan kaki ke aspal.
"Iya (masih tetap berlaku). Tersebut trampil, karena itu saya ucapkan barusan kuasai motor yang ingin digunakan, rem," ujarnya.***