Bisnisbandung.com-Panji Gumilang tengah menempuh upaya hukum pada beberapa pihak. Terbaru, sesudah mencabut tuntutan Rp 5 triliun pada Menko Polhukam Mahfud MD, rupanya Panji merencanakan menuntut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, berkaitan masalah Al Zaytun.
"Ya benar, itu pada proses administrasi ya belum usai, menjadi kita belum dapat nomor gugatannya. Maka itu belum kita berikan dengan detil ya," kata kuasa hukum Panji, Hendra Effendy.
Hendra menjelaskan, konsep gugatannya kurang lebih sama dengan dua tuntutan yang dulu pernah dilaksanakan kliennya.
Baca Juga: 4 Langkah Mengalahkan Burnout dalam Kehidupan dan Dunia Kerja
Selain tuntutan ke Mahfud yang telah dicabut, Panji Gumilang kini sedang menuntut Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas ke PN Jakarta Pusat, berkaitan pernyataannya masalah Al Zaytun. Pada Anwar Abbas, Panji menuntut ganti kerugian sampai Rp 1 triliun.
"Ya konsepnya sama lah dengan kurang lebih terkait dengan statemen-statemen, terus beberapa hal yang lain memang ke arah pada klien kami ini hingga dilihat menurut klien kami ini cukup bikin rugi klien kami," kata Hendra.
"Hingga ada keinginan dari klien kami ini untuk menuntut ke Pak Ridwan Kamil," tambahnya.
Baca Juga: 5 Penyebab Kamu Stres dan Burnout, Pahami!
Hendra belum memaparkan dengan detil gugatan yang hendak dikirimkan itu. Sekarang ini gugatan itu tengah diolah di Pengadilan Negeri Kota Bandung.
Berkaitan rencana Panji yang tempuh lajur hukum, Ridwan Kamil telah membuka suara. Gubernur Jawa Barat itu menyilahkan bila Panji akan menuntutnya.
"Silahkan saja," katanya di Instagram pribadinya, dilihat Minggu (23/7).
Menurut Emil, begitu Ridwan Kamil disapa, karena Indonesia negara hukum, hingga upaya hukum bisa jadi dilaksanakan. Ia memandang hal tersebut baik supaya persoalan dapat sangat jelas.
Baca Juga: Gibran dan Erick Dukung Solo sebagai Kota Olahraga, Sapa Warga dalam Jalan Sehat
"Ini cuma masalah peradilan duniawi. Sebagai pimpinan Jawa Barat, saya telah bersumpah untuk jaga Jawa Barat dan NKRI dan berkewajiban bela umat dan syariat dari beberapa hal yang membahayakan dan meresahkan," tandas ia.***