Bisnisbandung.com-Banjir yang terjadi di beberapa daerah Kabupaten Lumajang pada Jumat 7 Juli 2023 lalu masih menyisahkan material lumpur dan ranting pohon di sejumlah titik.
Bukan hanya di infastruktur jalan dan jembatan, material masuk juga ke tempat rumah warga dan sekolah sampai rumah ibadah.
Semenjak Sabtu (8/7/2023) lalu, aktivitas pembersihan material sisa banjir telah dilaksanakan oleh jajaran Perangkat Daerah terkait, TNI-Polri, dan sukarelawan dari berbagai ormas.
"Kami telah lakukan bersama sejak awal kali peristiwa, tim telah turun untuk menyisir lokasi yang perlu pembersihan. Kami bersama kawan-kawan TNI Polri sukarelawan," jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang, Hertutik saat dikonfirmasi sela aktivitasnya, Senin (10/7/2023).
Hertutik menjelaskan, jika Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang sudah menerjunkan semua armada untuk membawa material yang dibawa banjir bandang.
Lanjut dia, untuk mengoptimalkan dan percepat proses pembersihan saat banjir, Pemerintahan Kabupaten Lumajang sudah memberikan instruksi ke jajaran Perangkat Daerah untuk menolong penerapan kegiatan bersih-bersih material banjir.
Perintah itu dikeluarkan Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono pada Minggu (9/7/2023) tempo hari. Aktivitas bersih-bersih itu akan dilakukan setiap hari sampai Sabtu 15 Juli 2023 kedepan.
Diberitakan sebelumnya Pasca terjadinya banjir lahar dingin Semeru, Bupati Lumajang Thoriqul Haq (Cak Thoriq) memutuskan masa tanggap darurat sepanjang 14 hari.
Baca Juga: Hidup Tak Selalu Indah, Berikut Cara Agar Tetap Tenang Dalam Menjalani Hidup
"Saya telah memutuskan tanggap darurat sepanjang 14 hari, saya memberikan tugas Pak Sekda untuk menunjuk satuan tugas darurat bencana," bebernya saat mengevaluasi lokasi evakuasi di Balai Dusun Jarit Kecamatan Candipuro, Jumat (7/7/2023) malam.
Menurut Cak Thoriq, cuaca ekstrim dengan intensitas hujan tinggi sepanjang beberapa ini hari menyebabkan banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah dan ratusan warga terdampak banjir mulai mengungsi.
Bahkan juga, terjangan keras material lahar dingin Semeru menyebabkan beberapa jembatan alami kerusakan sampai terputus keseluruhan.
Karena itu, fokus utama sekarang ini ialah keselematan jiwa. Di tengah intensitas hujan yang tinggi ini, dia menghimbau supaya masyarakat di pinggiran sungai untuk pindah sampai keadaan dipastikan aman.