Bisnisbandung.com - Satgas Pangan Polri bersama dengan Kementerian Perdagangan Republik Indonesa dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) menelusuri ketersediaan beras Bulog dan minyak goreng merk Minyakita menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2023.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan, penelusuran ketersedian dan harga komoditas beras dan minyak goreng merk Minyakita dilakukan di wilayah Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Kalimantan Utara, serta Papua.
Brigjen Whisnu Hermawan menyatakan, berdasarkan penelusuran tim disejumlah wilayah, stok beras Bulog dan minyak goreng Minyakita dipastikan tersedia dan aman.
Baca Juga: Untuk Kesehatan Anda, Pilih Ragam Menu Sarapan Dengan Apokat Sebagai Berikut
“Berdasarkan penelusuran disejumlah wilayah, beras Bulog dan minyak goreng Minyakita dipastikan tersedia dan aman menjelang bulan suci Ramadhan dan hari raya Iedul Fitri, meski ditemukan adanya keterlambatan dalam pendistribusiannya sehingga mengakibatkan harga beras dan minyak goreng lebih tinggi dari HET,” papar Brigjen Whisnu Hermawan.
Berdasarkan penelusuran tim yang dipimpin oleh Kombes Roland Ronaldy diwilayah Kalimantan Utara, stok beras premium super sebanyak 17 Ton, beras premium sebanyak 24 Ton, dan beras medium sebanyak 210 ton di gudang Bulog Lingkas Ujung, Tarakan, Kalimantan Utara.
Stok beras akan terus bertambah seiring dengan masuknya beras medium dari Sulawesi Selatan sebanyak 250 ton pada tanggal 17 Maret 2023 yang akan datang. Pada pertengahan Maret yang akan datang, akan masuk beras impor Bulog dari Thailand yang saat ini masih berada di Depo Surabaya.
Baca Juga: Awas! Kesalahan Dalam Berpakaian, Bikin Kamu Terlihat Lebih Tua
Sedangkan untuk ketersediaan minyak goreng Minyakita, tercatat ada sebanyak 40 ribu liter yang siap disitribusikan di gudang Bulog Lingkas Ujung. Meski demikian, stok minyak goreng Minyakita di pasar Tenguyun masih terbatas sehingga mengakibatkan harga melonjak menjadi Rp 16.000 per liter karena terkendala distribusi.
Kemudian dalam waktu dekat, akan dilaksanakan operasi pasar untuk beras dan minyak goreng.
Penelusuran di wilayah Sumatera Utara, tim yang dipimpin oleh Kombes Pol Setyo K Heriyanto merekomendasikan perlunya pencetakan kemasan beras SPHP Kilogram yang lebih banyak, akibat tingginya antusiasme masyarakat terhadap beras SPHP.
Baca Juga: Aneka Resep Manisan Buah Yang Dapat Anda Buat Sendiri
Tim merekomendasikan perlu kajian lebih lanjut terkait proses repacking beras kemasan 50 kilogram ke 5 kilogram, karena dikhawatirkan akan terjadi loss yang cukup signifikan.
“Kami pun merekomendasikan agar setiap kios yang menjual beras SPHP, diwajibkan memasang spanduk beras SPHP sesuai ketentuan Perbadan 15/2022”.