Satgas Pangan Telusuri Kenaikan Harga Beras dan Minyak Goreng Dipasaran. Ini Temuannya !!

Pengawasan penyaluran beras SPHP perlu ditingkatkan lagi, terutama didownline distributor yang berada di luar kota Medan, salah satu alasannya yakni karena rawan penyimpangan”

Baca Juga: Ditinggal Cewek? Jangan Takut Bro, Hidupmu Akan Tetap Baik-Baik Saja Kok!

Oleh sebab itu, Pemerintah perlu mendorong penyaluran DMO minyak goreng oleh para produsen dan mengawasi proses pendistribusian hingga ke tingkat eceran.

Penulusuran diwilayah Papua, tim yang dipimpin Kombes Pol Setiadi Sulaksono mencatat ketersedian beras CBP di Divre Papua telah cukup dan harga sesuai HET dalam menghadapi Ramadan dan Idul Fitri.

Ketersediaan minyak goreng di wilayah Papua tidak terjadi kendala, karena minyak goreng masih mencukupi.

Baca Juga: 5 Sikap Sederhana yang Bisa Membuat Pasangan Merasa Nyaman, Semuanya Baik Dilakukan

Tim yang dipimpin Kombes Pol Setiadi Sulaksono merekomensasikan agar stok minyak goreng untuk rakyat (MinyaKita dan minyak curah) Bulog ditingkatkan statusnya menjadi D1 karena kondisi saat masih di posisi D2 dan masih menerima pasokan dari wilayah Makasar.

Hal ini perlu dilakukan untuk mempersingkat rantai pasok dan harga kemungkinan akan lebih murah ke pasaran.

Terakhir, untuk kawasan Sulawesi Utara, tim yang dipimpin oleh AKP Sarjono mencatat kondisi gudang secara keseluruhan mengalami kekosongan stok beras Bulog dan minyak goreng MinyaKita baik di gudang provinsi maupun di gudang kantor cabang.

Baca Juga: Ini Pengamanan Perairan Danau Toba Selama F1H2O

Harga beras diprediksi akan mengalami kenaikkan jika tidak dilakukan pendistribusian dalam waktu dekat.

Berdasarkan informasi dari kepala bagian pengadaan Perum Bulog telah dilakukan pemesanan ke Gudang Makassar dan saat ini tengah menunggu pengiriman.***