bisnisbnadung.com - Tiga pekan setelah bencana melanda sejumlah wilayah di tiga provinsi di Sumatera, proses penanganan di beberapa titik masih menghadapi tantangan besar.
Sejumlah daerah tetap sulit diakses, sementara distribusi bantuan belum merata karena infrastruktur yang rusak parah.
Di tengah kondisi ini, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia masih mampu menangani situasi tanpa harus membuka pintu bantuan internasional.
Anggota Majelis Pertimbangan DPP PAN, Totok Daryanto, menilai keyakinan Presiden merupakan bentuk kepemimpinan yang diperlukan dalam situasi darurat.
Baca Juga: Jaksa Ungkap Nadiem Makarim Memperkaya Diri dalam Kasus Pengadaan Laptop Chromebook
Ia menegaskan bahwa pendekatan yang menonjolkan kemampuan negara sendiri memberikan dorongan moral sekaligus menunjukkan kesigapan pemerintah dalam menghadapi dampak bencana.
Menurutnya, pengalaman dari berbagai bencana sebelumnya menunjukkan bahwa tawaran bantuan luar negeri tidak selalu bisa langsung menyelesaikan masalah.
“Dan itu bukan memperbaiki keadaan, karena pengalaman kita dari berbagai peristiwa bencana, komitmen bantuan yang disampaikan oleh berbagai negara itu juga tidak bisa serta-merta langsung akan mengatasi masalah. Itu tidak mungkin,” ujarnya dilansir dari YouTube Kompas TV.
Prosesnya memerlukan waktu dan koordinasi, sehingga langkah pemerintah untuk memaksimalkan kapasitas nasional dinilai sebagai pilihan yang realistis.
Baca Juga: Menohok! Rocky Gerung Balas Sindiran Presiden Prabowo Soal Banyak Orang Pintar Jadi Pengkritik
Totok juga menekankan pentingnya empati dan gotong royong masyarakat. Penggalangan bantuan di berbagai daerah dinilai dapat membantu meringankan beban warga yang terdampak bencana. Partisipasi publik disebut sebagai elemen penting yang memperkuat upaya pemerintah.
“Ayo kita berikan berapa yang kita mampu kita sumbangkan supaya partisipasi masyarakat ini ikut meringankan beban dari masyarakat,” ungkapnya.
Meski sejumlah wilayah masih terisolasi dan akses darat rusak, Totok memastikan bahwa pemerintah telah mengerahkan seluruh sumber daya.
Penggunaan alat berat, pembukaan jalur baru, hingga dukungan helikopter dilakukan untuk menjangkau titik-titik terdampak.