Baca Juga: SD YAS 2 Galang Donasi untuk Bantuan Korban Banjir Sumatra
Insiden tersebut terjadi pada periode meningkatnya operasi digital menjelang kontestasi politik nasional.
Penyalahgunaan akun itu kemudian berdampak serius, termasuk munculnya unggahan yang menyerang Menteri Hukum dan HAM saat itu, Yasonna Laoly.
Konten tersebut memicu reaksi keras dan berujung pada laporan resmi ke kepolisian, sementara Rocky menegaskan dirinya tidak lagi mengelola akun tersebut sejak diambil alih pihak lain.
Kondisi serupa kembali terjadi belakangan ini, di mana banyak akun palsu memproduksi konten politik dengan mencatut nama Rocky Gerung.
Situasi ini dianggap berbahaya karena memicu persepsi yang salah di masyarakat sekaligus menyebarkan informasi keliru yang berpotensi mengadu domba antar pihak.
Hersubeno meminta publik, termasuk para jurnalis, untuk hanya merujuk pada dua akun resmi Rocky Gerung, yaitu kanal YouTube Rocky Gerung Official dan Instagram rocky_gerung_official.
Dengan mengacu pada sumber yang benar, publik diharapkan tidak lagi terkecoh oleh manipulasi digital yang mengatasnamakan Rocky Gerung.
Keberadaan akun penggemar yang menggunakan nama Rocky juga disebut bukan masalah selama tidak mengklaim sebagai akun resmi. Namun isi dari akun-akun tersebut tetap tidak mewakili pandangan Rocky Gerung secara langsung.***
Baca Juga: Aceh Terima Bantuan Malaysia dan Cina, Gubernur Muzakir Ungkap Tanpa Melalui Pemerintah Pusat