bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung menilai penanganan bencana di Sumatera memperlihatkan ketidaksiapan pemerintah dalam merespons situasi darurat.
Ia menyoroti berbagai tindakan pejabat yang dinilai tidak terkoordinasi, hingga muncul kesan bahwa negara gagal menunjukkan empati dan fokus pada mitigasi.
Sorotan Rocky muncul setelah pernyataan awal dari kepala BNPB yang dianggap meremehkan dampak bencana sebelum melihat langsung kondisi lapangan.
Setelah menyaksikan kerusakan besar di sejumlah titik seperti Batang Lumbantoruan dan Tapanuli, permintaan maaf pun disampaikan.
Baca Juga: Soroti Aksi Ferry Irwandi dan Solidaritas Publik , Rocky Gerung Sentil Pemerintah
Namun, menurut Rocky, masalah sesungguhnya terletak pada pola komunikasi pemerintah yang terlihat tidak siap dan tidak memiliki strategi antisipatif.
Dalam paparannya, Rocky mengkritik keras aksi sejumlah pejabat yang dinilai memanfaatkan momentum bencana sebagai ajang pencitraan.
Salah satu contoh yang disorot publik adalah penampilan Menko Pangan, Zulkifli Hasan yang terlihat memanggul beras di lokasi bencana.
“Saudara Zulhas panggul-panggul beras itu, dan itu sekadar menunjukkan bahwa lututnya kuat untuk memanggul, bukan akalnya yang kuat untuk mengerti apa sebetulnya kondisi di belakang bencana ini,” ujarnya YouTube Rocky Gerung Official.
Menurut Rocky, aksi tersebut dianggap hanya menunjukkan gestur fisik, bukan kapasitas intelektual untuk memahami akar persoalan yang menyebabkan bencana terjadi.
Baca Juga: Sepekan Lebih Banjir dan Longsor, Bantuan Belum Merata dan Evakuasi Terkendala
Ia juga menyoroti perilaku pejabat lain yang membandingkan peran mahasiswa dalam bencana, meski mahasiswa sebenarnya sudah terlibat aktif menggalang donasi skala kecil namun konsisten.
Solidaritas publik dinilai berjalan jauh lebih organik dibanding respons pemerintah yang dianggap sekadar menunggu sorotan kamera.
Rocky menyebut bahwa beberapa menteri terlihat lebih fokus pada pencitraan dibanding menerapkan prosedur mitigasi yang semestinya menjadi tugas utama mereka.