Hikam mengingatkan bahwa situasi ini dapat berkembang menjadi mobilisasi massa jika tidak dihadapi dengan pendekatan rekonsiliatif.
Dalam perspektifnya, kondisi menjelang muktamar seharusnya dimanfaatkan untuk menenangkan suasana, bukan memperbesar gesekan.
Tradisi penyelesaian konflik ala NU yang mengedepankan pendinginan situasi dan musyawarah para kiai dinilai penting untuk menghindari eskalasi lebih jauh.
Ia menekankan perlunya langkah cepat untuk meredam ketegangan, mengingat proses politik internal masih panjang menuju muktamar.***