Tuduhan tersebut memunculkan pertanyaan mengenai integritas internal lembaga antikorupsi, terutama ketika satu individu dianggap mampu mempengaruhi keseluruhan proses penyidikan.
Kritik pun mengalir kepada KPK, terutama karena lembaga tersebut dinilai lamban dan tidak responsif terhadap sorotan publik.
Situasi ini memicu semakin kuatnya dugaan bahwa KPK berpotensi dipengaruhi kepentingan politik tertentu, baik dalam menargetkan pihak tertentu maupun dalam melindungi pihak lain.
Indikasi tersebut diperkuat oleh perbandingan publik terhadap kasus-kasus sebelumnya yang dianggap tidak konsisten dalam penetapan tersangka dan proses hukum.
“Jadi kalau sekarang kemudian Bobby tidak kunjung dipanggil, itu menjadi sebuah konfirmasi kecurigaan orang sebelumnya yang ketika Hasto dijadikan tersangka dan kemudian menganggap itu adalah bagian dari kriminalisasi,” singgung Alifurrahman.***
Baca Juga: Pakar Desak Penyidik Tegas, Kasus Ijazah Jokowi Diminta Tidak Berlarut dan Jadi Drama Panjang