Hilangnya perdebatan ideologis membuat politik Indonesia terjebak dalam pragmatisme tanpa arah nilai yang jelas.
Rocky menegaskan pentingnya menjaga sejarah agar tetap menjadi ruang perbedaan dan dialektika, bukan sekadar alat untuk menguatkan posisi penguasa.
Dalam pandangannya, bangsa ini membutuhkan keberanian untuk mengakui bukan hanya para pahlawan, tetapi juga mereka yang mengkhianati nilai-nilai demokrasi, intelektualitas, dan perjuangan sosial.***