Kondisi tersebut menciptakan ruang bagi lahirnya pemimpin populis yang hanya mengandalkan pencitraan, bukan substansi gagasan.
Fenomena pansos ini dianggap menjadi sinyal penting bagi masyarakat sipil untuk lebih kritis terhadap manuver elit politik.
Dalam pandangannya, masa depan demokrasi Indonesia sangat bergantung pada kemampuan masyarakat membedakan antara pencitraan politik dan kepemimpinan visioner.***
Baca Juga: Pengamat Timur Tengah Sebut Gencatan Senjata Hamas-Israel Hanya Bertahan karena Tekanan Trump