Kondisi tersebut menciptakan ruang bagi lahirnya pemimpin populis yang hanya mengandalkan pencitraan, bukan substansi gagasan.
Fenomena pansos ini dianggap menjadi sinyal penting bagi masyarakat sipil untuk lebih kritis terhadap manuver elit politik.
Dalam pandangannya, masa depan demokrasi Indonesia sangat bergantung pada kemampuan masyarakat membedakan antara pencitraan politik dan kepemimpinan visioner.***
Baca Juga: Pengamat Timur Tengah Sebut Gencatan Senjata Hamas-Israel Hanya Bertahan karena Tekanan Trump
Artikel Terkait
Warning Keras Prabowo! Adi Prayitno: Tak Ada Ampun Buat Menteri Nakal
Prabowo Berdiri di Depan Rp13 Triliun Uang Korupsi: Ini Setara 8.000 Sekolah!
Prabowo Klaim Penuhi Janji Setahun Memimpin, Awalil Rizky: “Mana Buktinya?”
Setahun Prabowo-Gibran, Pengamat: Politik Aman Tapi Eksekusi Program Masih Bolong!
Selamat Ginting: Prabowo Sudah Tak Mau Lagi Jadi Bayangan Jokowi
Survei Celios Bikin Kaget! Awalil Rizky: Publik Kecewa, Janji Politik Prabowo-Gibran Setengah Hati!