bisnisbandung.com - Heboh perihal somasi dan peringatan keras kepada stasiun televisi Trans7 usai penayangan salah satu program yang menyinggung Pondok Pesantren Lirboyo.
Tayangan tersebut menuai sorotan tajam karena dinilai memuat narasi menyesatkan dan merugikan lembaga pendidikan pesantren.
Gelombang kritik muncul di media sosial, salah satunya melalui akun resmi GP Ansor Jatim yang memberikan tenggat waktu 1x24 jam bagi Trans7 untuk memberikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka kepada publik.
Aksi ini juga disertai seruan boikot melalui tagar #BOIKOTTRANS7 yang ramai dibahas warganet.
Baca Juga: Amien Rais Desak Prabowo Usir Freeport: Hentikan Bandit Penguras Emas Papua!
PW GP Ansor menilai konten siaran tersebut mengandung framing negatif dan tidak berdasarkan riset yang valid.
Tayangan itu dianggap mencoreng citra pesantren sebagai lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter bangsa.
Ansor juga mendesak Trans7 untuk bertanggung jawab secara etika jurnalistik serta melakukan klarifikasi resmi kepada masyarakat Indonesia.
Menanggapi kontroversi ini, pihak Trans7 akhirnya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.
“Berkaitan dengan isi berita salah satu program di Trans7 yang menyangkut Pondok Pesantren Lirboyo, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo, K.H. Anwar Mansur beserta keluarga besar, juga para pengasuh, para santri, dan alumni dari Pondok Pesantren Lirboyo,” ucap Andi Chairil, Production Director.
Mereka mengakui adanya kelalaian dalam proses penyaringan materi tayangan yang melibatkan pihak luar.
“Kami mengakui kelalaian dalam isi pemberitaan tersebut, di mana kami tidak melakukan penyensoran yang mendalam serta tidak meneliti materi dari pihak luar secara teliti. Namun demikian, kami tidak berlepas tangan atas kesalahan tersebut,” imbuhnya, dilansir dari youtube Trans7.
Pihak stasiun televisi tersebut juga telah menghubungi perwakilan pesantren untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung dan melalui surat resmi.
Baca Juga: Awalil Rizky Sindir Purbaya: Data Baru Satu Bulan Kok Sudah Bilang Ekonomi Lari Kencang?