bisnisbandung.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti kinerja PT Pertamina (Persero) dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI terkait realisasi kompensasi dan subsidi APBN 2025.
Purbaya menegaskan bahwa defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak boleh diperburuk oleh pola lama yang dianggap tidak efisien, terutama dalam pengelolaan energi.
Menurutnya, Pertamina terlalu bergantung pada impor bahan bakar minyak (BBM) dan gagal merealisasikan pembangunan kilang baru yang dijanjikan sejak lama.
Baca Juga: Pidato Prabowo di Munas PKS, Pengamat: Jangan Cuma Janji Sejahterakan Rakyat!
“Jadi kilang itu bukan kita enggak bisa bikin atau enggak bisa bikin proyeknya, cuman Pertaminanya malas-malasan aja. Saya pernah kasih ke mereka, biar aja karena mereka yang jelek-jelekin saya,” lugasnya dilansir dari youtube Hersubeno Point.
Padahal, pembangunan kilang dalam negeri dinilai sebagai langkah strategis untuk menekan subsidi energi, mengurangi defisit anggaran, sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional.
Purbaya mengungkapkan bahwa rencana pembangunan tujuh kilang yang pernah dijanjikan tidak berjalan hingga saat ini.
Baca Juga: Tidak Ada Lagi Respon dari Korban Reruntuhan, Alat Berat Mulai Diturunkan dengan Ekstra Hati-Hati
Ia menilai kegagalan tersebut sebagai bentuk lemahnya komitmen dalam memperbaiki struktur energi nasional.
Ketergantungan pada impor, terutama dari Singapura, membuat Indonesia terus menanggung beban subsidi yang besar.
Selain Pertamina, sektor pupuk juga disorot karena dinilai belum mampu meningkatkan kapasitas produksi secara optimal.
Menkeu menegaskan pemerintah siap mengambil langkah pengawasan lebih ketat, termasuk memotong anggaran jika proyek strategis tidak dijalankan sesuai rencana.
Terkait subsidi, pemerintah berkomitmen menjaga keberlangsungan bantuan energi bagi masyarakat kecil.
Namun, Purbaya menekankan bahwa tujuan jangka panjang adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi lebih cepat sehingga subsidi dapat dikurangi secara bertahap.
Baca Juga: Bukan Masalah Pondasi, Ahli Struktur ITS Ungkap Kesalahan Fatal Robohnya Bangunan Ponpes Al Khoziny