bisnisbandung.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan optimisme terhadap kinerja ekonomi nasional yang diperkirakan mampu tumbuh lebih cepat pada sisa tahun 2025.
Keyakinan ini didorong oleh perkembangan positif dari dinamika global maupun domestik yang semakin kondusif.
Salah satu faktor penting adalah kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, yang memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,25% pada pertemuan FOMC 17 September 2025.
Baca Juga: 1 Bulan Laporan Mandek, Kasus Bocah 8 Tahun di Bogor Bikin Dedi Mulyadi Turun Gunung
“Dalam beberapa waktu terakhir, kami mulai melihat perkembangan positif dari dinamika perekonomian global,” ujarnya dilansir dari youtube Kompas TV.
“Salah satunya adalah sikap kebijakan The Fed yang memangkas suku bunga acuan akibat perlambatan di pasar tenaga kerja,” jelasnya.
Kebijakan ini dipandang penting untuk menekan tekanan eksternal, khususnya di pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia.
Pasar global memperkirakan pemangkasan tambahan masih akan dilakukan hingga akhir tahun, memberikan peluang lebih besar bagi negara berkembang untuk menjaga stabilitas.
Baca Juga: Keras! Dedi Mulyadi Sebut Rumah Adalah Fondasi Hidup, Bukan Motor atau Mobil
Selain faktor eksternal, perekonomian berbagai negara dunia menunjukkan ketahanan pada triwulan II 2025 meskipun Amerika Serikat menerapkan tarif reciprocal yang cukup tinggi.
Indonesia termasuk negara yang tetap mampu menjaga kinerja positif di tengah tantangan global tersebut.
Dengan kondisi ini, Dana Moneter Internasional (IMF) melakukan revisi ke atas terhadap proyeksi ekonomi global.
Untuk Indonesia, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 4,8% pada 2025, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya sebesar 4,7%.
Purbaya menilai, pertumbuhan ekonomi nasional bahkan berpeluang melampaui angka tersebut jika momentum positif terus terjaga.
Baca Juga: Desa di Bogor Jadi Agunan Utang dan Terancam Dilelang, Mendes PDTT Angkat Suara