bisnisbandung.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan kepada Komisi XI DPR terkait pengelolaan ekonomi nasional menjelang pembahasan RKA Kementerian Keuangan 2026.
Purbaya menekankan pentingnya pembelajaran dari krisis 1998 agar kesalahan serupa tidak terulang, khususnya dalam kebijakan moneter dan fiskal yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi.
Menurut Menkeu, krisis 1997–1998 menimbulkan pelajaran berharga karena kebijakan moneter saat itu kacau.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Beberkan Biang Perlambatan Ekonomi, Gara-Gara Uang Numpuk di Bank Sentral
Bank Indonesia menaikkan suku bunga hingga 60% untuk menstabilkan rupiah, namun pada saat yang sama pertumbuhan base money tetap tinggi. Kombinasi ini menghancurkan sektor riil, sehingga dampak krisis menjadi lebih parah.
Purbaya menegaskan bahwa masalah tersebut bukan akibat kurangnya kemampuan ekonom, melainkan pengalaman terbatas menghadapi situasi krisis yang ekstrem. Menurutnya, hubungan antara base money dan kondisi ekonomi sangat penting.
Ia menekankan bahwa pengelolaan ekonomi tidak boleh hanya dilihat dari tingkat suku bunga, tetapi juga dari likuiditas dalam sistem perbankan.
Pengalaman krisis global 2008 menjadi contoh keberhasilan intervensi, di mana pemerintah melakukan ekspansi fiskal dan menurunkan suku bunga untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Viral! Camat Jatiluhur Purwakarta Kabur Saat Tabrak Warga, Sikap Berubah Saat Direkam Video
Sebagai ekonom berpengalaman yang pernah membantu berbagai pemerintahan sejak awal 2000-an, Purbaya menekankan pentingnya strategi yang matang dalam menghadapi tekanan ekonomi.
“Jadi bagaimana manage ekonomi itu bukan barang baru untuk saya. Ini jangan bilang sombong ya, tapi kan Anda mesti tahu, saya harus meyakinkan Bapak-bapak kan,” ujarnya dilansir dari youtube official iNews.
Ia menyoroti bahwa koordinasi antara kebijakan fiskal dan moneter menjadi kunci agar pertumbuhan domestik tetap stabil dan sektor riil tidak terdampak negatif.
Baca Juga: Prabowo Panggil Menkeu Purbaya, Isyarat Perubahan Besar di APBN?
Selain itu, Menkeu juga mengingatkan risiko lupa sejarah ekonomi, karena pola krisis dan pemulihan sering terulang setiap beberapa tahun.