“Karena kalau jujur banyak anggota dewan bicara pun tak kelihatan membela kepentingan rakyat. Itu-itu saja yang vokal. Makanya wajar kalau muncul gagasan menaikkan standar,” katanya.
Namun di sisi lain Adi Prayitno mengingatkan politik elektoral Indonesia masih sangat sederhana: yang penting terpilih.
“Untuk apa TOEFL 500, sekolah tinggi, public speaking bagus, kalau akhirnya tidak terpilih? Partai politik ujungnya tetap soal suara dan kursi. Jadi debat ini menarik tapi implementasinya butuh keberanian politik,” pungkasnya.***