Termasuk 15 mobil dan 7 motor menimbulkan pertanyaan publik mengenai asal-usul kekayaannya.
Ikrar menekankan bahwa meski Noel pernah menjadi aktivis yang peduli pada buruh dan pertumbuhan ekonomi termasuk menekan PHK di sejumlah perusahaan, praktik korupsi yang dilakukan justru merusak reputasi dan nilai-nilai yang pernah ia gaungkan.
“Dia dulu datang dari gerakan anti-korupsi sekarang justru menjadi sorotan karena tindakan pribadinya,” ujar Ikrar.
Baca Juga: 10 Ribu Buruh Turun ke Jalan, DPR Tak Merespons? Mogok Nasional Jadi Pilihan
Kasus Noel menjadi cermin bagi politik Indonesia bahwa posisi tinggi dan kedekatan dengan kekuasaan tidak selalu sejalan dengan integritas.
Ikrar menyerukan agar publik dan KPK menuntaskan proses hukum tanpa tebang pilih.
“Noel adalah contoh nyata bahwa kita harus konsisten dalam menegakkan hukum dan integritas,” tutupnya.***