“Ini saatnya kita kritis bukan hanya melihat angka tapi memahami dasar teknokratis dari setiap asumsi yang dibuat pemerintah,” tambah Awalil Rizky.
Awalil Rizky menilai target tersebut terlalu optimistis mengingat tantangan global, ketidakpastian investasi, dan lemahnya konsumsi domestik.***