Bisnisbandung.com - Pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal buzzer politik bikin heboh.
Megawati mengaku sudah mengirim utusan ke Presiden Prabowo Subianto untuk meminta agar para buzzer ditertibkan atau bahkan disingkirkan.
Pengamat politik Rocky Gerung ikut mengomentari langkah Megawati tersebut.
Baca Juga: Prof. Hikmahanto Ingatkan Risiko Indonesia Terjebak dalam Strategi Mossad
Megawati menilai keberadaan buzzer hanya membuat perpecahan di masyarakat.
Ia juga menyoroti fenomena buzzer yang justru mendapat jabatan komisaris atau posisi strategis di pemerintahan.
Menurut Rocky Gerung, Megawati paham bahwa buzzer telah merusak kualitas demokrasi di Indonesia.
“Buzzer itu identik dengan era Jokowi. Selama 10 tahun kekuatan pencitraan Jokowi sangat bergantung pada buzzer.”
“Sekarang Megawati sadar, demokrasi kita jadi buruk karena dikuasai buzzer,” kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Monique Rijkers Usulkan Indonesia Ambil Alih Pengelolaan Gaza Sementara
Rocky Gerung menyebut buzzer bekerja untuk membentuk narasi politik yang dangkal tanpa argumentasi ideologis.
Bahkan menurutnya ada dugaan aktivitas buzzer meningkat belakangan ini karena ada kucuran dana untuk menggiring opini publik terkait isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Buzzer ini bekerja pakai amplop. Kalau nggak ada uang, mereka nggak gerak,” sindirnya.
Rocky Gerung juga menyinggung bahwa langkah Megawati memberi sinyal kepada Prabowo sejalan dengan upaya memulihkan demokrasi.
Baca Juga: Kepemimpinan Bupati Pati Dinilai Ugal-ugalan, Kerap Mengambil Keputusan Tanpa Libatkan DPRD