Bisnisbandung.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tengah menjadi sorotan usai logo baru bergambar gajah.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai perubahan ini bukan sekadar penyegaran visual tapi sarat dengan pesan politik yang ingin mendekatkan PSI pada Jokowi dan menyasar basis PDIP.
"Logo-logo partai yang selama ini PSI miliki mungkin dianggap tidak terlampau kontekstual. Maka tidak mengherankan jika muncul logo baru dengan tulisan 'Partai Super Terbuka'," kata Adi dalam youtubenya.
Baca Juga: Dugaan Konflik Kepentingan Mencuat, Baru Diresmikan Koperasi Merah Putih Tuban Tutup
Adi menyebut istilah Partai Super Terbuka sangat identik dengan Jokowi.
Oleh karena itu ia menduga kuat bahwa rebranding PSI ini adalah bentuk penegasan identitas bahwa PSI adalah partai Jokowi.
"Sejak awal PSI memang selalu menegaskan kedekatan ideologisnya dengan Jokowi. Bahkan kader-kadernya menganggap Jokowi sebagai kiblat politik mereka. Maka wajar jika sekarang brandingnya makin menonjolkan hal itu," ujar Adi.
Dalam logo baru yang viral di media sosial, gajah PSI digambarkan dengan kepala merah dan badan hitam. Kombinasi warna itu disebut Adi identik dengan simbol PDIP.
"Hitam dan merah itu warna dominan PDIP. Jangan-jangan ini strategi PSI untuk menarik pemilih Jokowi yang beririsan dengan basis PDIP. Ini bisa dibilang bentuk 'manuver halus' PSI merebut ceruk suara yang selama ini milik PDIP," ungkapnya.
Baca Juga: Tom MC Ifle Soroti Skandal Gold’s Gym, Ribuan Member Dirugikan dan Karyawan Tak Digaji
Adi juga menilai pemilihan simbol gajah bukan sembarangan.
Menurutnya gajah adalah lambang kekuatan dan kekuasaan yang kerap dipakai oleh raja-raja Nusantara.
"Kalau dilihat dari sejarah gajah itu simbol kejayaan dan alat perang para raja. Mungkin PSI ingin menunjukkan kesiapannya bertarung di gelanggang politik sebagai kekuatan baru," jelasnya.
Meski branding penting Adi menegaskan itu bukan satu-satunya penentu kemenangan dalam politik.
Baca Juga: Pertumbuhan 2025 Diprediksi Lesu, Ritel Hadapi Tahun Penuh Tantangan