Elektabilitas sebuah partai kata dia akan ditentukan dari kerja-kerja politik nyata di akar rumput.
"Branding itu untuk positioning saja tapi yang bikin elektabilitas naik adalah kerja konkret. PSI harus bisa menyentuh masalah rakyat, bukan hanya ganti logo atau slogan," katanya.
Adi juga mengingatkan bahwa pemilih Indonesia memiliki memori politik yang pendek.
Maka konsistensi kerja di lapangan lebih penting daripada sekadar jualan simbol dan jargon.
Baca Juga: Makin Digemari! Padel Jadi Olahraga Hits yang Menyehatkan dan Gampang Dimainkan
Tak lupa Adi menyinggung soal tantangan PSI ke depan terutama soal persepsi publik terkait politik dinasti.
Sebagaimana diketahui Ketua Umum PSI adalah Kaesang Pangarep anak bungsu Jokowi.
"Branding PSI sebagai partai anak muda, partai modern, partai anti oligarki bisa tergerus jika publik menilai PSI justru terjebak dalam praktik politik dinasti. Ini yang harus dijawab dengan kerja nyata," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Bersatu dan Berdaulat, Ini Makna Tema HUT ke-80 Republik Indonesia Versi Prabowo Subianto
Pilkada Dipilih Presiden? Cak Imin dan PKB Siapkan Sistem Politik Baru
Ma’ruf Amin Ingatkan Prabowo, Tetap Setia pada Patriotisme Jangan Ganti Haluan!
Black Hole Jokowi, Sudirman Said: KPK Dilumpuhkan, Nepotisme Merajalela!
Pemilihan Ketua Umum Mirip Sepak Bola Gajah! Adi Prayitno Bongkar Konflik Panas PDIP dan PSI
Bukan 19-0, Qodari: Ini Fakta Kemenangan Prabowo dalam Perang Tarif dengan Trump!