nasional

100 Triliun Hilang Akibat Beras Oplosan, Prabowo Minta Jaksa Agung Bertindak Cepat

Jumat, 25 Juli 2025 | 11:00 WIB
Presiden Prabowo Subianto (dok instagram Prabowo)


Bisnisbandung.com - Presiden terpilih Prabowo Subianto geram saat menyinggung soal maraknya praktik pengoplosan beras subsidi yang dijual kembali sebagai beras premium.

Prabowo menegaskan tindakan tersebut adalah kejahatan pidana yang tidak bisa ditoleransi dan merugikan negara hingga 100 triliun rupiah.

Prabowo menyatakan bahwa tindakan tegas harus diambil terhadap oknum yang memanfaatkan subsidi rakyat untuk meraup keuntungan pribadi.

Baca Juga: Dugaan Konflik Kepentingan Mencuat, Baru Diresmikan Koperasi Merah Putih Tuban Tutup

"Ini bukan pikiran Prabowo. Ini bukan maunya Prabowo. Ini perintah Undang-Undang Dasar 1945!" tegas Prabowo yang dikutip dari youtube DPP PKB.

Prabowo membeberkan bahwa seluruh proses produksi beras di Indonesia mendapatkan dukungan penuh dari negara.

Mulai dari subsidi benih, pupuk, pestisida, hingga pembangunan waduk dan irigasi dibiayai oleh uang rakyat.

Namun setelah beras digiling ada oknum yang mengganti kemasan dan menjualnya sebagai beras premium dengan harga lebih tinggi.

"Beras yang disubsidi rakyat diganti bungkus, ditempel label 'beras premium', dijual lebih mahal Rp5.000-Rp6.000. Ini pidana! Ini kurang ajar!" ucapnya.

Baca Juga: Tom MC Ifle Soroti Skandal Gold’s Gym, Ribuan Member Dirugikan dan Karyawan Tak Digaji

Lebih lanjut ia menyebut kerugian negara akibat praktik curang ini mencapai Rp100 triliun per tahun.

Jika dibiarkan selama 5 tahun kerugian bisa menembus angka Rp1.000 triliun.

"Bayangkan 1.000 triliun! Dengan uang sebanyak itu, kita bisa perbaiki semua sekolah, rumah sakit, dan pesantren di seluruh Indonesia," ujarnya.

Tak tinggal diam, Prabowo mengaku telah memerintahkan langsung kepada Kapolri dan Jaksa Agung untuk mengusut tuntas praktik beras oplosan tersebut.

Baca Juga: Pertumbuhan 2025 Diprediksi Lesu, Ritel Hadapi Tahun Penuh Tantangan

Halaman:

Tags

Terkini