Ia menyebut langkah ini sebagai bentuk ijtihad politik untuk menegakkan akuntabilitas, di tengah sorotan dan kekecewaan masyarakat terhadap dugaan penyalahgunaan jabatan.
Ia mengakui dan menghormati kemarahan serta kritik dari masyarakat, menyebut hal tersebut sebagai bagian dari kontrol publik yang sehat terhadap para pejabat negara.
Namun demikian, ia meminta agar persoalan ini tidak terus dibesar-besarkan, mengingat klarifikasi telah disampaikan langsung ke pihak yang berwenang.
Terkait penggunaan kop surat resmi Kementerian dalam dokumen yang beredar, Maman menyatakan bahwa hal tersebut kini tengah ditelusuri secara internal.
Menurutnya, penyelidikan menyeluruh akan dilakukan untuk mengetahui siapa pihak yang mendistribusikan surat tersebut, serta memastikan tidak ada penyalahgunaan administrasi di dalam kementeriannya.
Baca Juga: Di Tengah Kawasan Kumuh, Gubernur Jawa Barat Pilih Kolong Jembatan untuk Pelantikan ASN!
Maman juga menyinggung dampak psikologis yang dirasakan keluarga, terutama anak-anaknya yang mulai memahami informasi publik.
Ia menegaskan bahwa kehormatan keluarga adalah prioritas, dan sebagai kepala keluarga, ia merasa berkewajiban melindungi nama baik istri dan anak-anaknya di tengah terpaan isu yang beredar.
Dalam kesempatan yang sama, Maman tidak memperlihatkan dokumen secara terbuka kepada awak media.
Ia beralasan hal itu demi menghindari potensi polemik baru, namun memastikan bahwa seluruh data telah disampaikan ke KPK untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur.***
Baca Juga: Kini Mulai Ditata Ulang, Wali Kota Bandung Farhan Janji Flyover Nurtanio Segera Dilanjutkan