“Ada yang bilang masuk Golkar akan dicemooh karena partai tua, partai Orba. Tapi aktivis-aktivis ini justru melihat peluang nyata,” tambahnya.
Karier Bahlil dinilai menjadi role model bagi mantan aktivis yang kini terjun ke politik.
Mereka melihat peluang untuk menapaki jalur yang sama: dari aktivis menjadi pejabat, bahkan menteri.
“Jadi kalau mau jujur, Bahlil ini adalah fenomena. Dari orang biasa jadi tokoh nasional. Itu inspiratif,” ujar Adi.
Baca Juga: Callista Arum Bintangi Film Horor 'Tumbal Proyek', Segera Tayang dalam Waktu Dekat
Namun, Adi juga mewanti-wanti, masuk partai politik bukan jalan instan menuju sukses. Ia sendiri mengaku belum tertarik masuk partai.
“Jangan sampai niatnya ingin berkontribusi tapi malah jadi buih yang tak dianggap. Jadi aktivis partai itu butuh komitmen,” katanya.
Salah satu hal menarik yang diungkap Adi adalah perpindahan dukungan aktivis yang dulu identik dengan PKS atau Gelora. Kini, sebagian dari mereka memilih Golkar.
“Dulu aktivis kami ke PKS, setelah itu menyebar ke Gelora. Sekarang mulai ke Golkar. Ini sinyal penting bahwa politik makin cair,” jelas Adi.
Baca Juga: Gestur Kapolri Jenderal Listyo Sigit kepada Megawati Jadi Sorotan, Dinilai Sarat Makna Politik
Adi juga mengungkapkan bahwa beberapa mantan aktivis enggan mempublikasikan afiliasi mereka karena takut mengundang kegaduhan di internal organisasi lama.
“Karena secara tradisi mereka tidak ke Golkar. Tapi sekarang zaman sudah berubah,” ujarnya.
Adi berharap langkah ratusan mantan aktivis Cipayung yang bergabung ke Golkar bukan hanya demi posisi politik semata.
Tapi juga bisa berkontribusi nyata dalam menyusun kebijakan yang berpihak pada rakyat.