bisnisbandung.com - Kasus korupsi yang menjerat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara, Topan Obaja Putra Ginting, menimbulkan sorotan publik.
Kasus ini berkaitan dengan dugaan korupsi dalam proyek pembangunan jalan di lingkungan Dinas PUPR dan satuan kerja pembangunan Jalan Nasional wilayah Sumut.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya menetapkan lima orang sebagai tersangka hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT), termasuk Topan.
Nama Bobby Nasution yang kini menjabat Gubernur Sumatera Utara, turut disebut berpeluang diperiksa sebagai saksi.
Baca Juga: Surat Makzulkan Gibran Diabaikan DPR, Pakar hukum: Ini Penghinaan terhadap Konstitusi!
Menanggapi situasi tersebut, Dosen Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (USU), Indra Fauzan, memberikan pandangannya mengenai perjalanan karier Topan Obaja.
“Ya, kalau kita melihat rekam jejak saja, sebagai warga Sumut ya, saya melihat, prosesnya adalah karier politik, karier birokrat, ya. Pak Topan ini kan cukup melesat pada masa atau era Pak Bobby Nasution,” ungkapnya dilansir dari youtube
Menurutnya, rekam jejak Topan menunjukkan peningkatan signifikan, terutama sejak era Bobby Nasution menjabat sebagai Wali Kota Medan.
Baca Juga: Aplikator Ojol Memeras Driver, Adian Napitupulu: Promo Bohong, Negara Harus Turun Tangan!
Indra mencermati bahwa Topan memulai karier birokrasi dari jabatan camat di Kecamatan Medan Tuntungan, sebelum kemudian diangkat menjadi Kepala Dinas PUPR Kota Medan.
Saat masa Pilkada, ia juga sempat menjabat sebagai Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kota Medan.
Setelah Bobby Nasution dilantik sebagai Gubernur Sumut, Topan termasuk dalam kelompok pejabat yang turut diangkat ke level provinsi, bersamaan dengan beberapa nama lainnya dari Kota Medan.
Indra menekankan bahwa pola kenaikan jabatan ini menunjukkan kemungkinan adanya kedekatan dalam konteks kinerja antara Topan dan Bobby.
Baca Juga: AHY Bongkar Harapan Prabowo, Danantara Siap Kuasai Pembiayaan Infrastruktur Nasional!