bisnisbandung.com - Pernyataan Muhadjir Effendy terkait kondisi kesehatan mantan Presiden Joko Widodo usai berkunjung ke kediamannya menuai sorotan tajam di ruang publik.
Penjelasan yang menyebut bahwa kulit Jokowi mengalami iritasi karena salah menggunakan sabun saat berada di Vatikan dianggap tidak masuk akal oleh sejumlah pihak, termasuk pegiat media sosial Alifurrahman.
“Pak Muhadjir bilang bahwa itu mungkin karena Pak Jokowi salah menggunakan sabun ketika berkunjung ke Vatikan,” singgungnya dilansir dari youtube Seword TV.
Baca Juga: Mentan Amran Ungkap Anomali Harga Beras di Tengah Stok Tertinggi 57 Tahun
Menurut Alifurrahman, kondisi yang dialami Presiden mulai dari wajah membengkak, leher dan tangan terkelupas dinilai tidak bisa dijelaskan hanya dengan dugaan penggunaan sabun yang tidak sesuai.
Ia mempertanyakan validitas teori tersebut dari sudut pandang medis, terutama karena iritasi kulit akibat sabun umumnya tidak berlangsung lama dan tidak menyebabkan gejala ekstrem seperti yang terlihat.
“Secara teori medis itu bisa dibilang mustahil. Enggak ada celah sedikit pun kemungkinan yang bisa menyebabkan bahwa kulit bisa terkelupas sedemikian rupa hanya gara-gara masalah sabun. Pakai sabun yang salah ketika berada di Vatikan,” kritiknya.
Baca Juga: Pratikno Disebut Terlibat dalam Penanganan Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasan Kuasa Hukum
Lebih lanjut, ia juga menyoroti inkonsistensi penjelasan tersebut mengingat banyak orang yang turut berada dalam rombongan ke Vatikan, termasuk pejabat lain, namun tidak mengalami gejala serupa.
Ia menyebut bahwa dalam konteks perbedaan iklim antara Indonesia dan Eropa, penggunaan sabun lokal justru berpotensi menyebabkan kulit kering, bukan sebaliknya.
Sebagai tokoh Muhammadiyah yang dikenal luas dan memiliki reputasi intelektual, pernyataan tersebut dinilai mengecewakan dan membuatnya menjadi sasaran kritik bahkan candaan publik di media sosial.
“Jadi dalam hal ini saya kasihan sekali dengan Pak Muhadjir Effendy karena ya dia adalah tokoh Muhammadiyah yang sangat dihormati. Hari ini jadi bahan tertawaan gara-gara teori sabun yang disampaikan oleh Pak Jokowi atau Bu Iriana,” pungkas Alifurrahman.***