nasional

Perang Kerap Dibungkus Narasi Keagamaan, Islah Bahrawi Beri Kritikan Tajam

Kamis, 26 Juni 2025 | 20:00 WIB
Isalah Bahrawi, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (Tangkap layar youtube Indonesia Lawyers Club)

Ia menyatakan bahwa masyarakat global harus mulai mengedepankan pendekatan rasional dan tidak terjebak dalam glorifikasi teologis yang dapat memperpanjang konflik serta memperkeruh upaya perdamaian.

Ia juga menyayangkan narasi publik yang sering terpolarisasi secara ekstrem baik mendukung Iran secara buta maupun mengagungkan Israel secara membabi buta tanpa melihat kenyataan bahwa kedua pihak telah menjadikan rakyat sipil sebagai korban.

Yang lebih disayangkan, ketika narasi tersebut dibumbui oleh kutipan-kutipan kitab suci yang dijadikan justifikasi atas pembunuhan atau kekerasan.

Baca Juga: Di Balik Konflik Iran dan Israel, Diduga Ada Pertarungan Dua Ideologi Mesianik Abad Modern

Islah mengajak masyarakat untuk kembali kepada nilai-nilai dasar kemanusiaan. Ia menolak keras segala bentuk pembantaian yang diklaim sebagai kehendak ilahi.

Dalam sejarah panjang konflik global, termasuk tragedi di Karbala dan peristiwa konversi paksa di Andalusia, banyak kejahatan yang dilakukan atas nama agama, padahal yang sesungguhnya terjadi adalah ambisi kekuasaan yang berkedok doktrin suci.

Baginya, agama tidak boleh menjadi alat untuk mengkafirkan, menghakimi, apalagi menghilangkan nyawa. Setiap manusia, tanpa memandang latar belakang agama, diciptakan oleh Tuhan yang sama dan memiliki hak hidup yang sama.***

Baca Juga: Israel Kalah dalam Dua Aspek Vital, Pengamat Timur Tengah Menilai Iran Menang 2-0


Halaman:

Tags

Terkini