Pemerintah, kata Fadli, mendorong agar buku sejarah ini menampilkan sisi perjuangan bangsa secara lebih eksplisit. Fokus diberikan pada pencapaian kemerdekaan dan ketahanan bangsa Indonesia dalam mempertahankan persatuan, tanpa mengabaikan konteks sejarah yang kompleks.
Sebagai bagian dari transparansi publik, proses uji publik akan dilakukan secara bertahap di wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia.
Fadli menyatakan terbuka terhadap kritik dan masukan, yang akan digunakan untuk penyempurnaan sebelum peluncuran resmi buku tersebut sebagai kado 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.***
Baca Juga: Mengintip Proyeksi Prabowo, Indonesia Bakal Jadi Raksasa Ekonomi Dunia Tahun 2045