bisnisbandung.com - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dinilai sebagai salah satu tokoh yang berhasil menyelesaikan masa jabatannya tanpa mengalami post power syndrome.
Hal ini disampaikan oleh politisi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, yang menekankan bahwa SBY tetap memiliki dukungan publik meski telah meninggalkan kursi kepresidenan sejak 2014.
Menurut Andi, SBY tetap menjadi sosok yang dihormati dan dicintai masyarakat. Dukungan terhadapnya tidak serta-merta hilang setelah tak lagi menjabat.
Baca Juga: Wali Kota Bandung Minta Bandara Husein Dibuka Lagi, Pariwisata Mati Tanpa Itu!
“Tapi kalau saya bicara tentang yang Pak SBY lakukan dan ya, mudah-mudahan karena bagi kami di Partai Demokrat juga, kita bangga Pak SBY bisa selesai tanpa ada post power syndrome,” jelasnya dilansir dari youtube tvonenews.
Namun, SBY memilih untuk tidak tampil mencolok di ruang publik, sebagai bentuk penghormatan kepada presiden yang sedang berkuasa saat itu.
Ia menjaga etika kenegaraan dengan tidak menciptakan situasi politik yang berpotensi menimbulkan konflik kepemimpinan atau "matahari kembar".
Sedangkan saat ini mantan Presiden Jokowi berbanding terbalik dengan sosok SBY, beliau masih aktif di dunia politik bahkan rumahnya ramai dikunjungi pejabat sampai rakyat.
“Ini bahkan ada wisata Jokowi di Solo, loh. Sampai seperti itu kan. Nah, itu Anda harus tanya kepada Pak Jokowi atau beliau sendiri,” singgungnya.
Lebih lanjut, SBY, setelah melepas jabatannya, memilih fokus pada kegiatan pribadi dan produktif, seperti seni, menulis, dan kegiatan kebudayaan lainnya.
Kehilangan Ibu Ani menjadi masa berat bagi dirinya, namun kegiatan positif tersebut dijalani sebagai bagian dari proses pemulihan.
Ia juga aktif dalam forum-forum internasional melalui The Yudhoyono Institute, lembaga yang didirikannya untuk mendorong pendidikan kepemimpinan dan demokrasi.
Baca Juga: Peluang Timnas di Putaran Keempat, Pengamat Sepak Bola Perhitungankan Kemenangan