nasional

Perihal Korupsi di Kemendikbutristek, Nadiem Makarim Ungkap Telah Berusaha Meminimalisir Konflik Kepentingan

Selasa, 10 Juni 2025 | 19:30 WIB
Nadiem Makarim (Kiri) dan Homan Paris (Kanan) (Tangkap layar youtube Metro TV)

Bisnisbandung.com Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, memberikan penjelasan terkait tudingan kasus korupsi dalam pengadaan laptop di kemendikbutristek pada masa kepemimpinannya.

Nadiem menegaskan bahwa sepanjang proses pengadaan, Kemendikbudristek mengedepankan asas transparansi dan berupaya meminimalisir potensi konflik kepentingan.

Dalam penjelasan yang disampaikan, Nadiem mengungkapkan bahwa proses pengadaan laptop menggunakan mekanisme e-katalog yang dikelola oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Baca Juga: Jokowi Terpojok, Pengamat: PSI Jadi Sekoci Dinasti Politiknya!

“Seperti yang tadi sudah dibahas, kewenangan untuk menentukan harga dan juga penyedia/vendor siapa saja yang bisa menawarkan produk itu tidak ada di Kemendikbudristek,” ucapnya dalam konferensi pers.

Dengan mekanisme ini, kementerian tidak memiliki kewenangan menentukan harga atau memilih vendor secara langsung, sehingga potensi konflik kepentingan dapat diminimalisir.

“Itulah alasan kenapa proses pengadaannya bukan melalui penunjukan langsung, bukan melalui tender, tapi melalui e-katalog LKPP sehingga konflik kepentingan itu diminimalisir,” jelasnya.

Selain itu, Kemendikbudristek melibatkan berbagai instansi pengawas dan pendampingan selama proses pengadaan berlangsung.

Baca Juga: Prabowo Harus Waspada, Amien Rais: Jangan Biarkan Kader Jokowi Merusak dari Dalam

Di antaranya adalah Kejaksaan Agung melalui Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jamdatun), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Semua lembaga tersebut melakukan pengawasan dan audit untuk memastikan proses pengadaan berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan bebas dari monopoli.

Nadiem juga menanggapi isu terkait hasil uji coba Chromebook yang dianggap kurang layak untuk digunakan.

Ia menjelaskan bahwa uji coba tersebut dilakukan sebelum masa jabatannya dan ditujukan untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang memang memiliki keterbatasan akses internet.

Baca Juga: Game Upin & Ipin Universe Resmi Diumumkan, Petualangan Kampung Durian Runtuh Kini Bisa Kamu Jelajahi Sendiri!

Halaman:

Tags

Terkini