nasional

Jangan Terjebak Politik Partisan, Pengamat Ingatkan Bahaya Korupsi

Selasa, 10 Juni 2025 | 12:00 WIB
Adi Prayitno (dok youtube Adi Prayitno)


Bisnisbandung.com - Pengamat politik Adi Prayitno melontarkan kritik pedas terhadap rendahnya perhatian publik terhadap isu-isu krusial bangsa seperti korupsi, pengangguran, dan kemiskinan.

Menurutnya jika publik bisa seramai membahas ayam goreng non-halal di Solo seharusnya kasus korupsi triliunan rupiah pun bisa menjadi sorotan yang tak kalah besar.

Dalam YouTube-nya Adi menyindir keras budaya publik dan media sosial yang lebih tertarik pada isu remeh sementara masalah besar seperti korupsi cenderung cepat dilupakan.

Baca Juga: Hearing Nusantara Calon Ketua Umum IA ITB Digelar di Sumatera Utara, Bahas Visi dan Gagasan

"Saya membayangkan kalau persoalan korupsi di Indonesia yang cukup besar tertujunya seperti halnya kita membahas ayam goreng di Solo itu. Persoalan-persoalan korupsi ini adalah persoalan extraordinary," kata Adi.

Ia menyoroti bagaimana kasus-kasus besar seperti dugaan korupsi PT Timah yang mencapai hampir Rp300 triliun, korupsi Pertamina, hingga pengadaan laptop di Kemendikbud senilai Rp10 triliun justru tenggelam begitu saja setelah beberapa hari.

Menurutnya hal ini berbanding terbalik dengan isu seperti polemik ijazah tokoh politik atau makanan non-halal di sebuah gerai ayam goreng di Solo yang bisa bertahan dalam sorotan publik selama berminggu-minggu.

"Isu korupsi itu ya paling lama sehari dua hari hilang. Padahal jelas-jelas merugikan negara. Tapi kalau bicara soal ayam goreng atau ijazah itu bertahan lama," lanjutnya.

Baca Juga: Kini Isu Ijazah Terus Dipermasalahkan, Pengamat Singgung Gagalnya Kepemimpinan Jokowi di Masa Lalu

Adi menegaskan bahwa masyarakat biasa pun memiliki peran penting dalam membangun negara bukan hanya pejabat publik.

Ia mengajak rakyat untuk aktif, kritis, dan tidak terjebak dalam euforia isu-isu yang tak berdampak besar terhadap kehidupan berbangsa.

Ia juga menyinggung belum tuntasnya pembahasan RUU Perampasan Aset yang dinilainya penting untuk memiskinkan koruptor dan memberikan efek jera.

Namun sayangnya isu tersebut tak pernah menjadi prioritas serius di parlemen maupun pemerintahan.

"Kalau soal perampasan aset diviralkan seperti ayam goreng di Solo pasti cepat diselesaikan. Tapi karena nggak viral ya lewat begitu saja," kritiknya tajam.

Baca Juga: Prof. Ikrar Nusa Bhakti Nilai Dinasti Jokowi Mulai Runtuh, Tapi Kapal yang Ditumpangi Belum Karam

Halaman:

Tags

Terkini