“Yang konvensional adalah meneruskan kepemimpinan Presiden Jokowi. Yang radikal adalah memutus hubungan dengan masa lalu itu, tuh, supaya ada masalah masa depan yang baru,” terusnya.
Prabowo dinilai ingin membuktikan bahwa dirinya bukan penerus langsung dari gaya kepemimpinan Jokowi, melainkan membawa pendekatan yang berbeda, lebih berorientasi pada kemandirian dan keadilan sosial.
Menurut Rocky, strategi Prabowo adalah melakukan transformasi besar secara perlahan namun konsisten.
Ia menyebutnya sebagai semacam revolusi dari dalam, yakni transformasi politik dan ideologis tanpa gejolak ekstrem, tetapi tetap membawa perubahan arah yang mendalam.***