Rocky Gerung Menerka Sinyal Di Balik Pertemuan Gerindra dan PDIP

photo author
- Minggu, 8 Juni 2025 | 07:00 WIB
Rocky Gerung, Pengamat Politik (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)
Rocky Gerung, Pengamat Politik (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)

bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung mengemukakan analisis kritis atas serangkaian pertemuan politik antara Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Menurut Rocky, dinamika yang berkembang tidak dapat dipandang sebagai sekadar pertemuan simbolik, melainkan menyimpan agenda politik yang lebih dalam dan strategis.

Pertemuan awal antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada hari Pancasila menjadi titik masuk bagi analisis Rocky Gerung.

“Kita harus cari kata kunci untuk membuka misteri dari isu-isu politik hari-hari ini, terutama soal pertemuan Ibu Mega dengan Pak Prabowo di acara peringatan Hari Pancasila,” terangnya di youtube pribadinya.

Baca Juga: PDIP dan Gerindra Semakin Mesra, Wasekjen Gerindra: Tentunya Ini untuk Kepentingan Negara

Ia menyoroti bagaimana pertemuan itu kemudian berlanjut ke forum yang lebih tertutup dan eksklusif, melibatkan sejumlah elite partai dari kedua pihak.

Di antaranya adalah Puan Maharani, Yasonna Laoly dari PDIP, serta Dasco Ahmad dan Pratikno Hadi dari kubu Gerindra.

Pratikno, yang juga menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara, menjadi perhatian tersendiri karena kedudukannya yang strategis dalam pemerintahan.

Rocky Gerunng memetakan dua kemungkinan besar yang bisa menjelaskan intensitas komunikasi politik tersebut.

Baca Juga: Benarkah PDIP Sedang Dirangkul? Pakar Politik Ungkap Itu Harapan Presiden Prabowo

“Apakah itu bertujuan untuk membujuk Ibu Mega masuk kabinet? Atau untuk mempersiapkan satu keadaan, dinamika baru menghadapi tuntutan kalangan purnawirawan yang menginginkan pemakzulan Gibran?” tuturnya.

Pertama, adanya agenda untuk mendorong PDIP agar masuk ke dalam kabinet. Dalam hal ini, pemerintah dinilai membutuhkan dukungan politik tambahan untuk memperkuat legitimasi.

Terutama karena PDIP belum memberikan sinyal resmi untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan, meskipun Prabowo-Gibran telah melewati masa kerja 100 hari.

Baca Juga: Chemistri Prabowo dan Megawati Disorot, Ruhut Sitompul: Beliau Memang Sayang dengan Negara Ini

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X