Namun, tantangan berikutnya adalah soal kesiapan dan kesediaan tokoh-tokoh eksternal tersebut. Burhanuddin menyoroti bahwa dukungan dari Presiden Prabowo bisa menjadi faktor penentu.
“Nah, jadi lagi-lagi pintu masuknya adalah apakah dapat lampu hijau dari Pak Prabowo atau tidak untuk meminta salah satu dari tokoh yang dianggap PPP mampu membawa kembali PPP ke Senayan,” lugasnya.
Sebab, banyak nama yang potensial berasal dari lingkar kekuasaan saat ini, sehingga keputusan mereka untuk bergabung dengan PPP sangat bergantung pada restu politik dari pimpinan negara.
Lebih jauh, ia juga menyoroti alasan mengapa tidak banyak tokoh yang langsung bersedia maju sebagai ketua umum PPP.
Selain karena partai tersebut kini tidak lolos ke parlemen, daya tariknya dinilai menurun drastis dibandingkan partai lain yang berhasil melampaui parliamentary threshold.
Upaya untuk membangkitkan PPP memerlukan pengorbanan besar, termasuk komitmen finansial yang tinggi yang tak semua tokoh bersedia lakukan tanpa adanya insentif politik.***