Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik tajam terhadap gagasan pendidikan.
Rocky Gerung kritik pendidikan ala Gibran Rakabuming dan program sekolah barak yang sempat diinisiasi Dedi Mulyadi.
Dalam tayangan di YouTubenya, Rocky Gerung menyebut ide-ide tersebut sebagai bentuk kegagalan berpikir para pemimpin yang terlalu dangkal memahami esensi pendidikan.
Baca Juga: Pengusaha Bukan Musuh Negara: Apindo Minta Regulasi Ketenagakerjaan Libatkan Dunia Usaha
“Gibran kampanye anak kecil harus belajar AI sejak dini padahal fondasi dasarnya saja belum selesai. Ini bukan revolusi ini kekacauan kurikulum,” tegas Rocky Gerung.
Rocky Gerung mendukung penuh keputusan Mahkamah Konstitusi yang mewajibkan pemerintah membiayai pendidikan dasar, baik negeri maupun swasta.
Menurutnya pendidikan bukanlah sekadar program sosial tapi hak asasi manusia yang dijamin oleh konstitusi.
“Gratis itu istilah yang menyesatkan. Itu hak. Negara wajib penuhi. Bukan cuma nol rupiah tapi mutlak harus diberikan. Ini soal martabat manusia,” katanya.
Ia menegaskan kegagalan membangun sistem pendidikan yang kokoh sejak dini akan berakibat fatal bagi masa depan republik.
Baca Juga: Pengangguran Meningkat, Wamenaker Singgung Pengusaha Buat Regulasi Sesuai Keinginan Sendiri
Lebih lanjut Rocky Gerung mengkritik keras gagasan memperkenalkan artificial intelligence (AI) sejak dini tanpa fondasi etis dan nalar kritis yang kuat.
Menurutnya anak-anak seharusnya lebih dulu diajarkan cara berpikir bukan langsung dijejali teknologi canggih.
“Robotik dan AI memang masa depan. Tapi bagaimana mungkin anak TK yang belum paham sejarah manusia langsung diajarkan bersaing dengan mesin?” sindir Rocky Gerung.
Tak hanya Gibran, Rocky Gerung juga menyentil keras konsep sekolah barak ala Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Pegiat Media Sosial Menduga Kasus Judi Online Berkaitan dengan Serangan Terhadap Staf kejaksaan